Travel
Shoping
Health
Food

Latest Stories

Alasan Suami Tidak Memakai Cincin Kawin


Yogyasilver.com - Salah satu penanda seorang pria telah menikah dari cincin kawinnya. Cincin disematkan saat akad nikah atau perjanjian suci. Biasanya pria yang telah menikah akan memakai cincin kawin sepanjang hari. Hanya dilepas saat-saat tertentu saja misalnya mandi.

Akan tetapi, banyak juga pria tidak memakai cincin kawinnya. Dan, hal itu bisa mengundang tanda tanya bagi sebagian orang yang melihatnya, kadang memberanikan diri bertanya alasan tidak memakai cincin kawin. Ada beberapa alasan yang membuat seorang suami tidak memakai cincin kawin, begitu yang dilansir oleh Babble.com.
  • Lupa

    Bukan berarti suami itu lupa telah menikah, ladies. Yang menjadi prioritas dalam suatu pernikahan ialah pernikahan itu sendiri, bukan simbol pernikahan berupa cincin. Bila seorang pria sudah menikah, maka 43% hidupnya sadar terikat dalam pernikahan, dan mulai percaya bahwa dilahirkan untuk menikah.
  • Tidak ingin narsis atau membuktikan status menikah

    Jika seorang suami telah menikah dan tahu telah menikah, maka tidak perlu pria itu mematut diri karena telah menikah. Bagi pria yang tidak memakai cincin kawin di hari-hari biasa, bukan karena tidak peduli dengan pernikahannya. Belum tentu pria yang selalu memakai cincin kawin sehat dalam pernikahannya.
  • Menganggap hanya sebuah Cincin

    Ada seorang pria yang menganggap cincin hanyalah cincin. Di awal menikah mungkin menganggap cincin ialah segalanya. Selalu mengagumi setiap lekukannya, terlebih berkilau ketika terkena sinar matahari. Membuat pria semakin berbunga-bunga. Akan tetapi, semakin bertambahnya usia pernikahan membuat pria sadar bahwa yang dibutuhkan ialah istrinya bukan cincinnya.
  • Model cincin yang dianggap berbahaya

    Bagi sebagian wanita menginginkan model cincin kawin dengan detail yang rumit. Untuk menunjukkan keistimewaan akan pernikahannya. Membuat pria enggan memakainya. Sehingga, setelah menikah pria itu tidak mau memakai cincin kawin karena dianggap berbahaya. Bisa melukai lengan saat memeluk atau menggandeng istrinya. Atau mungkin akan melukai wajah ketika diusap.
  • Cincin kawin itu mahal

    Cincin yang murah bisa saja dipakai sesuka hati, hilang pun tak jadi masalah karena bisa beli lagi. Akan tetapi, cincin kawin yang mahal terlalu sayang dipakai sehari-hari. Apalagi bila dipakai di tempat umum yang rawan terjadi kejahatan. Siapa yang tahu nasib buruk menimpa, misalnya tiba-tiba dijambret atau dicuri orang. Apa pria itu akan diam saja? Dan membiarkan cincinnya hilang begitu saja.
  • Dianggap menjengkelkan

    Kadangkala pria menganggap pernikahannya menjengkelkan, bukan itu titik utamanya ladies. Terkadang cincin kawin menyebalkan saat tidak cukup lagi dipakai karena berat badan yang naik. Belum lagi bisa menyangkut di sweater, jaket, selimut, syal atau bahan tekstil lainnya. Serat kain yang menempel di cincin tentu merusak pemandangan. Sehingga, ada pria yang memilih tidak memakai cincin kawin karena menganggap menyebalkan.

Cincin Pernikahan dengan 'Pesan Cinta' Dari Istri Ini Jadi Viral di Internet

Jakarta - Sekarang ini banyak pasangan membuat cincin pernikahan lebih personal dengan inisial, tanggal pernikahan atau pesan singkat seperti 'I love you' di bagian dalamnya. Namun cincin yang dimiliki oleh pria bernama Dan ini terlihat berbeda dengan pesan spesial dari istrinya.

Adalah pasangan Dan dan istrinya, Amanda Tallman dari Michigan, Amerika Serikat yang menikah lima tahun lalu. Sang istri pun menaruh pesan cerdas di balik cincin yang dipakai suaminya, yaitu: "Put it back on" atau pakai cincin itu lagi.

Walau cincin telah dipakai dari lima tahun lalu, namun sekarang cincin milik Dan ini jadi viral di internet. Cincin itu menjadi sensasi setelah sahabatnya, Jordan Goddard berbagi foto itu di Reddit pekan ini.

"Istri sahabatku memiliki ini terukir dalam cincin kawinnya. Mereka memiliki pernikahan mengagumkan dan ini hanya sepotong dari humor sang istri," tulis Jordan.

Gambar cincin dengan pesan cinta dari istri itu, saat ini sudah dilihat lebih dari 880.000 kali di Reddit. Para penggemar humor Dan dan Amanda juga senang karena ternyata pasangan ini hidup bahagia dengan tiga orang anak.

"Amanda menyelipkan kertas kepada pembuat cincin. Aku tak tahu apa itu. Ketika cincinnya selesai dan aku mencobanya, itulah pertamakali aku melihatnya. Aku tertawa terbahak-bahak dengan semua orang-orang di toko saat itu," kenang Dan.

Kepada Daily Mail, Dan mengatakan jika ia sangat jarang membuka cincin pernikahannya, kecuali ia tengah mengerjakan pekerjaan rumah. Gurauan dari sang istri pun membuat Dan bersyukur dengan kehidupan pernikahannya.

"Ketika aku melihatnya, ini sangat masuk akal karena itu dari Amanda. Hubungan kami dipenuhi cinta dan tawa dan beberapa gurauan yang bagus. Kami memiliki pernikahan yang menyenangkan dan aku bersyukur memiliki istri yang hebat, keluarga dan sahabat seperti ini," tambah pria 30 tahun itu. (asf/asf)
 
 

Waspada Virus Zika

YOGYAKARTA - Virus Zika merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika. Wikipedia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, lonjakan jumlah bayi cacat yang lahir di Amerika Selatan "diduga kuat" disebabkan oleh virus Zika. Oleh karena itu, Badan Kesehatan PBB ini menyatakan darurat kesehatan internasional.
Virus Zika maupun virus Dengue, keduanya sama-sama ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Gejala infeksi kedua virus ini pun hampir mirip, yaitu demam. Namun, ada beberapa gejala yang membedakan ketika terinfeksi vius Zika atau terinfeksi virus Dengue yang menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Gejala yang menonjol jika terinfeksi virus Zika adalah mata merah," ujar dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2016). 

Selain demam mendadak tinggi dan mata merah, terinfeksi virus Zika juga bisa menimbulkan gejala nyeri otot dan sendi, sakit kepala, lemas, serta kemerahan di kulit badan, punggung, hingga kaki.
"Kalau demam berdarah timbul bintik merah dan pada kasus berat sampai pendarahan. Bedanya, pada DBD saat diperiksa trombositnya turun, pada Zika, trombositnya normal," terang Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu.
Terkadang, baik infeksi Zika dan DBD hanya memunculkan gejala ringan sehingga sering kali tidak terdeteksi penyakitnya. Menurut Ari, jika ada pasien yang demam kemudian matanya merah karena mengalami radang konjungtiva, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Ari mengungkapkan, virus Zika sebenarnya sudah lama ada, termasuk di Indonesia. Infeksi itu pun selama ini tidak lebih berbahaya dibanding terkena DBD. Namun, saat ini infeksi virus Zika pada ibu hamil dicurigai menyebabkan bayi lahir dengan mikrosefali atau kepala kecil karena gangguan perkembangan otak.  
Terjadi peningkatan infeksi virus Zika di wilayah Amerika Latin yang diikuti peningkatan kasus mikrosefali. WHO pun telah mengeluarkan status darurat kesehatan global terhadap kasus infeksi virus Zika.

Penulis: Dian Maharani
Editor : Bestari Kumala Dewi

Cara Cepat dan Mudah Melepas Cincin Yang Tersangkut di Jari

Vemale.com - Kadang ada saja hal menyebalkan yang membuat seseorang panik. Hal menyebalkan itu tidak harus hal yang besar, kadang cincinn yang tidak mau lepas dan tersangkut di jari membuat banyak orang panik. Jika dipaksa, jari akan sakit. Jika dibiarkan, Anda harus melepas cincin itu. Harus bagaimana dong?

Cara paling sering yang digunakan adalah melumuri jari dengan minyak atau sabun. Namun cara ini kadang tidak berhasil dan membuat seseorang makin panik, takut kalau cincinn itu akan tersangkut seumur hidup dan tidak bisa dilepas selamanya. Tapi tenang saja, cara ini bisa menyelamatkan jari Anda dari cincin yang tersangkut.

cara cara praktis jika cincin Anda tersangkut dan benar-benar tidak bisa dilepas:
  1. Ambil sebuah benang yang cukup tebal.
  2. Masukkan benang ke dalam cincin.
  3. Lilit jari Anda dengan benang hingga ke bagian yang lebih ramping.
  4. Ambil bagian benang yang diselipkan di cincin.
  5. Lakukan gerakan seperti akan melepas lilitan benang.
Tadaa.. cincin sudah lepas dengan mudah dan tanpa teriakan karena harus menarik cincin secara paksa. Selamat mencoba dan mungkin Anda tidak perlu memaksa diri memakai cincin yang ukurannya kekecilan.

Harga Emas Hari Ini

JAKARTA—Harga emas cenderung stagnan setelah tergelincir pada akhir pekan lalu. Penurunan suplai menjaga harga emas stabil di tengah gejolak pasar finansial.

Kontrak berjangka emas di bursa Comex pagi ini, Selasa (19/1/2016) melemah 0,1% atau 1,8 poin ke US$1.088,9 per barel.

Pada penutupan perdagangan Jumat (15/1/2016), Comex menguat 1,59% atau 17,1 poin ke US$1.090,7 per ounce.

Pergerakan Harga emas cenderung fluktuatif pada awal 2016 akibat gejolak di pasar finansial dan potensi perubahan target suku bunga The Fed akibat perlambatan ekonomi. Pada akhir pekan lalu, harga emas menguat siginfikan seiring penurunan tajam di Wall Street.

Carole Ferguson, dari SP Angel Corporate Finance LLP mengatakan penurunan Harga emas dalam beberapa waktu terakhir akan menunda proyek penggalian emas baru.

“Ada potensi kuat harga akan bergerak naik pelan-pelan karena produksi terkikis. Ini kebetulan terjadi dengan kebutuhan atas emas untuk hedging,” kata Ferguson.

Investasi dalam aset berbasis emas di pasar komoditas meningkat pada 6 dari 7 hari perdagangan terakhir dan mendorong aset emas naik 4,4 ton menjadi 1.489,1 ton atau level terbanyak sejak Desember.


Pergerakan emas kontrak Februari 2016 (US$/ounce)
Sumber - http://market.bisnis.com

Ijen Tak Pernah Sepi dari Kunjungan Turis


BANYUWANGI, - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan tahun 2016 akan ada kunjungan 50.000 wisatawan mancanegara (wisman) di kabupaten yang terkenal dengan julukan Sunrise Of Java.

Hal tersebut dijelaskan M.Y Bramuda, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2016).

"Tahun sebelumnya kami menargetkan 25.000 dan ternyata melebih target. Jadi tahun ini kami naikkan targetnya 50.000 untuk wisatawan mancanegara dan 2 juta untuk wisatawan dalam negeri," jelasnya.

Menurutnya, hingga akhir tahun 2015 lalu realisasi kunjungan wisman saja mencapai 40.000 lebih.

"Jadi harus optimis untuk target tahun 2016," ungkapnya.

Menurut Bram salah satu destinasi yang banyak dikunjungi adalah Gunung Ijen. Sepanjang tahun, destinasi wisata yang yang terkenal dengan blue fire tersebut tidak pernah sepi.

"Jika kunjungan Januari hingga Maret di Ijen stabil, maka kita tinggal melanjutkan strategi pemasaran destinasi lain,” imbuh Bram.

Saat ini, menurut Bram, wisman yang berkunjung di Banyuwangi didominasi warga negara asal Perancis dan China. Pihaknya juga akan terus menggalakkan konsep ekowisata yang mampu menjadi magnet bagi wisatawan.

"Konsep tersebut cocok dan sangat diminati oleh warga asing terutama dari Eropa," jelasnya.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga masih mengadakan event festival untuk menarik wisatawan berkunjung ke Banyuwangi. Untuk tahun 2016 ada sekitar 35 even yang akan diselenggarakan selama satu tahun penuh.

Selain itu juga pengoptimalan destinasi wisata baru yang ada di wilayah Banyuwangi Utara.

"Selama ini kita fokus pada destinasi wisata di wilayah selatan padahal di wilayah Banyuwangi utara ada Pulau Tabuhan dan juga Grand Wisata Watu dodol yang mempunyai potensi yang sama besarnya," jelasnya.

Penulis : Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F




Ditempel Label Peringatan Kesehatan, Penjualan Minuman Manis Berkurang

Amerika Serikat makin giat promosikan pola hidup sehat. ​Dengan upaya menerapkan pajak dan mencantumkan label peringatan kesehatan pada produk tidak sehat.

NPR (14/01) mengabarkan komunitas kesehatan masyarakat umumnya setuju bahwa peraturan dan pajak dapat mengurangi kebiasaan konsumsi makanan tidak sehat, salah satunya minuman manis.

Akhir-akhir ini ide pencantuman label peringatan kesehatan telah menemui titik terang. Meski begitu, belum satupun kota atau negara bagian yang berhasil menerapkan kebijakan ini. California, New York, dan Baltimore masih terus mengusahakannya.

Efektivitas pencantuman label peringatan kesehatan telah dibuktikan sebuah penelitian di jurnal Pediatrics. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan ini mungkin menghalangi orang membeli produk minuman manis.

Penelitian dilakukan melalui survei online terhadap 2.400 orang tua dari berbagai latar belakang. Mereka diminta memilih produk minuman untuk anaknya melalui vending machine imajiner.



Secara acak partisipan memilih 1 dari 6 produk minuman dengan kemasan berbeda. Satu produk dibuat tanpa label, satu dengan label kalori, dan empat dengan variasi teks kesehatan berbeda.

Kriteria penciptaan contoh minuman didasarkan pada undang-undang yang diusulkan California. Undang-undang tersebut berbicara soal pencantuman label peringatan kesehatan untuk produk minuman manis non-alkohol dengan tambahan gula 75 kalori atau lebih per kemasan 12 ounce (355 ml).



Menurut Christina Roberto, pemimpin peneliti dari Universitas Pennsylvania, orang tua secara signifikan memilih lebih sedikit minuman berpemanis jika tercantum label peringatan kesehatan.

Sebanyak 40% orang tua memilih produk minuman dengan label peringatan kesehatan, 53% memilih produk dengan label kalori, dan 60% memilih produk tanpa label. "Kami terkejut bahwa label peringatan kesehatan berdampak besar," tutur Roberto.

Menurutnya hal tersebut terjadi karena label peringatan kesehatan lebih mengedukasi konsumen tentang bahaya kesehatan dari minum minuman manis dan mempengaruhi keputusan pembeliannya.

Label peringatan kesehatan yang diajukan di Baltimore, misalnya, berbunyi, "Minum Minuman dengan Gula Tambahan dapat Sebabkan Kerusakan Gigi, Obesitas, dan Diabetes."

Untuk menerapkan kebijakan ini secara nyata, Roberto mengaku masih membutuhkan lebih banyak data.

(odi/adr)

Orang dengan IQ Tinggi Diprediksi Berumur Panjang


Queenjewelery.com - Sebuah studi baru saja mendapati, bahwa anak-anak yang cerdas dengan IQ tinggi lebih mungkin untuk hidup lebih lama ketimbang rekan-rekan mereka dengan kecerdasan rata-rata.
Pada tahun 1932, sebanyak 2.800 anak usia 10 dan 11 tahun di Aberdeen, Skotlandia, melakukan tes IQ sebagai bagian dari survei nasional.

Baru-baru ini, seorang spesialis kesehatan mental dari Universitas Aberdeen dan seorang psikolog di University of Edinburgh menggunakan data tersebut untuk menganalisa apakah nilai IQ berikaitan dengan panjangnya usia para responden.

Menggunakan catatan publik, peneliti mencari tahu keberadaan para responden. Mereka lantas menelusuri 2230 orang peserta (hampir 80 persen) dan melihat apakah pada tahun 1997, pada usia 76, para responden masih hidup, untuk kemudian dikaitkan dengan nilai IQ yang didapat pada masa kanak-kanak tadi.

Studi menemukan, orang dengan nilai IQ yang terbilang tinggi (di atas rata-rata) saat usia 11 tahun cenderung hidup lebih lama sampai usia 75 tahun, ketimbang mereka yang mendapat nilai di bawahnya.
Efek tersebut dinilai lebih signifikan bagi kaum perempuan ketimbang laki-laki, meskipun itu mungkin saja disebabkan karena laki-laki pada masa itu ditugaskan untuk Perang Dunia II.

Ini juga berlaku sebaliknya, IQ yang rendah menurunkan kemungkinan seseorang untuk hidup sampai usia 76 tahun. Bahkan, memiliki IQ 30 poin lebih rendah ketimbang rata-rata membuat seseorang hanya memiliki setengah kemungkinan untuk bertahan hidup sampai usia 76 tahun.

Namun, alasan mengapa IQ yang lebih tinggi dapat membantu Anda hidup lebih lama masih belum diketahui dengan pasti. Seperti pendapat Scientific American, tes IQ bukanlah ukuran mutlak untuk menentukan kecerdasan asli seseorang.

Beberapa penelitian juga pernah menunjukkan bahwa hasil tes IQ dapat dibentuk oleh faktor-faktor sosial dan ekonomi. Ada kemungkinan bahwa IQ yang lebih tinggi mencerminkan status sosial yang mengarah pada kesehatan yang lebih baik, seperti gizi anak yang lebih baik.

Selain itu, penelitian ini hanya menguji anak-anak yang lahir pada tahun 1921 dan tinggal di Skotlandia, sehingga mungkin saja bahwa nilai IQ memiliki dampak yang berbeda pada anak-anak yang lahir di tempat dan waktu yang berbeda. Sehingga penelitian lebih lanjut masih sangat diperlukan.

Penulis: Ayunda Pininta
Editor : Bestari Kumala Dewi
Sumber: mental floss